20/12/12

Kejutan


Selalu ada kejutan. Kehidupan selalu terisi rangkaian momen luar biasa yang kehadirannya, setiap saat, setiap hari, menjadi misteri yang tak terprediksi, membuat ia selalu dinanti bagi setiap pribadi. Sering tak terduga: ia datang dengan lancang bahkan hampir tak terasa. Tiba-tiba. Sehingga, malah, tekadang, ia menjadi tidak lagi terasa istimewa. Seperti. Seperti tidak istimewa, awalnya, sampai kita menyadari pada akhirnya bahwa itu sebuah hal tak biasa. 

Fotografi oleh Adha Togi
Dalam beberapa bulan menjelang akhir tahun ini saya mendapatkan banyak sekali kejutan kehidupan. Semua, awalnya, saya merasa biasa saja. Sampai pada akhirnya saya tersadar, itu semua adalah hal yang luar biasa.

18/12/12

On Sale: The Cooking Chronicle



Notebook with four food recipes inside by Arifin Windarman, Melody Garcia, and me. 
-

09/12/12

05/12/12

The Menu: OPEN TABLE N°2



INDONESIAN FEAST WITH A TWIST
By Arifin Windarman and me
with Tania Susatyo, Mh. Taufiq, Edo, and Ari as cook assistants
25th Nov 2012, Epiwalk-Epicentrum

Starter:
Vegetables and fruits with apple vinegar sauce

Amuse-bouche:
Lemper ayam with shishamo

1st course:
Gurame soup two textures with kemangi, ginger, pangsit and fresh hot fish stock

2nd course:
Homemade smoke chicken with nasi kuning and basil sauce

Dessert:
Tape ice cream

-

Photos taken from Adhen Bajumi Candra's camera phone, one of our special guest

03/12/12

Deadly Poisonous Mushroom


Di suatu pagi, saya menemukan halaman belakang rumah ditumbuhi beberapa benjolan. Warnanya yang putih sangat kontras dengan hamparan hijaunya rerumputan. 

Saya pertama kali melihatnya dari balik jendela kamar ketika sedang membukanya di pagi hari. Bergegas saya keluar rumah, menghampiri, dan ternyata itu jamur. Bagi penyuka jamur seperti saya tentu hal ini membuat hati senang. Maka saya biarkan beberapa hari jamur-jamur tersebut untuk bertumbuh kembang lebih baik lagi, pikir saya waktu itu. 

Tiba ketika saya berniat untuk memetik dan memasaknya, tukang kebun saya baru angkat bicara kalau jamur-jamur tersebut bukan untuk dimakan alias beracun. Hmm, kecewa hati saya. Beginilah nasib bagi si pengetahuan kurang akan bahan-bahan makanan.


Kekecewaan ini sama halnya ketika Multiply mengumumkan akan menutup kepentingannya untuk aktivitas blogging. Masalahnya sebagian hidup saya terekam disana dan sampai saat ini saya belum bisa memindahkan sekaligus menyelamatkan rekaman-rekaman perjalanan hidup dari Multiply tersebut. Dimana di laman Multiply pribadi saya tersimpan beberapa hasil karya fotografi. 

Jamur di halaman belakang rumah mengingatkan saya akan klub fotografi yang saya rintis, dulu, bersama sahabat-sahabat semasa kuliah, tahun 2004. Deadly Poisonous Mushroom, memang itu nama klubnya, sering disingkat menjadi D.P.M. Saya menjalankan klub dan usaha fotografi ini dengan modal tangan kosong. Waktu itu saya tidak memiliki kamera profesional satupun. Tetapi karena keinginan yang sangat akan menciptakan gambar, saya ngotot babak-belur untuk menjalankannya.

D.P.M. adalah awal perjalanan saya dalam dunia fotografi. Saya banyak belajar dari sini meskipun dengan pengetahuan minim dan peralatan sangat terbatas. Di 2007 D.P.M. resmi membubarkan diri karena kesibukan pribadinya masing-masing personel. Saat ini saya jadi rindu akan sahabat-sahabat lama saya itu. Sudah lama tidak bertegur sapa dengan mereka. Bimo, Chika, Archer, Erick, apa kabarnya. — (P)

OPEN TABLE N°3




Typography at Fabric



01/12/12

Maradilla



Perempuan ini adalah istriku. Dialah penyebab dalam tiga bulan terakhir ke belakang aku jarang bersinggungan dengan kompor untuk memasak. Dia mengambil alih dapur kecilku di rumah. Dia mengendalikan makan siangku dengan tangannya yang mungil. Dia mengontrol sarapan pagiku sambil sebelumnya bertanya, hmm, membuat pernyataan lebih tepatnya, "Aku buatkan bubur oatmeal ya". Dan aku hanya meng-iya-kan semua pernyataannya.