03/12/12

Deadly Poisonous Mushroom


Di suatu pagi, saya menemukan halaman belakang rumah ditumbuhi beberapa benjolan. Warnanya yang putih sangat kontras dengan hamparan hijaunya rerumputan. 

Saya pertama kali melihatnya dari balik jendela kamar ketika sedang membukanya di pagi hari. Bergegas saya keluar rumah, menghampiri, dan ternyata itu jamur. Bagi penyuka jamur seperti saya tentu hal ini membuat hati senang. Maka saya biarkan beberapa hari jamur-jamur tersebut untuk bertumbuh kembang lebih baik lagi, pikir saya waktu itu. 

Tiba ketika saya berniat untuk memetik dan memasaknya, tukang kebun saya baru angkat bicara kalau jamur-jamur tersebut bukan untuk dimakan alias beracun. Hmm, kecewa hati saya. Beginilah nasib bagi si pengetahuan kurang akan bahan-bahan makanan.


Kekecewaan ini sama halnya ketika Multiply mengumumkan akan menutup kepentingannya untuk aktivitas blogging. Masalahnya sebagian hidup saya terekam disana dan sampai saat ini saya belum bisa memindahkan sekaligus menyelamatkan rekaman-rekaman perjalanan hidup dari Multiply tersebut. Dimana di laman Multiply pribadi saya tersimpan beberapa hasil karya fotografi. 

Jamur di halaman belakang rumah mengingatkan saya akan klub fotografi yang saya rintis, dulu, bersama sahabat-sahabat semasa kuliah, tahun 2004. Deadly Poisonous Mushroom, memang itu nama klubnya, sering disingkat menjadi D.P.M. Saya menjalankan klub dan usaha fotografi ini dengan modal tangan kosong. Waktu itu saya tidak memiliki kamera profesional satupun. Tetapi karena keinginan yang sangat akan menciptakan gambar, saya ngotot babak-belur untuk menjalankannya.

D.P.M. adalah awal perjalanan saya dalam dunia fotografi. Saya banyak belajar dari sini meskipun dengan pengetahuan minim dan peralatan sangat terbatas. Di 2007 D.P.M. resmi membubarkan diri karena kesibukan pribadinya masing-masing personel. Saat ini saya jadi rindu akan sahabat-sahabat lama saya itu. Sudah lama tidak bertegur sapa dengan mereka. Bimo, Chika, Archer, Erick, apa kabarnya. — (P)