Ketika toiletry menjadi obat kenyamanan menggantikan pelayananan.
TERUS TERANG KOTA BOGOR tidak pernah menjadi pilihan untuk dikunjungi. Apa, ya, yang menyebabkan demikian? Karena kotanya seputaran itu-itu saja? Karena kesemrawutan-nya? Apa karena tidak-teraturnya segala hal yang ada di kota tersebut? Jika memang bisa, saya selalu menghindari untuk berkunjung ke kota Bogor.
Minggu 7 Juni 2015 yang lalu saya terpaksa harus singgah di Bogor untuk bisa pergi dengan cepat ke Taman Safari Indonesia di Cisaura, ke-esok-an harinya. Tidak ada pilihan lain ketika harus menginap di Bogor, selain Novotel Bogor Golf Resort & Convention Centre.
Minggu 7 Juni 2015 yang lalu saya terpaksa harus singgah di Bogor untuk bisa pergi dengan cepat ke Taman Safari Indonesia di Cisaura, ke-esok-an harinya. Tidak ada pilihan lain ketika harus menginap di Bogor, selain Novotel Bogor Golf Resort & Convention Centre.
Keberadaan Novotel yang sangat jauh dari kegaduhan kota, menjadi alasan utama untuk menginap di hotel yang sudah lama berdiri tersebut. Kesan tua sudah dipastikan langsung tertangkap, meskipun tampak ada beberapa usaha untuk menyegarkan suasana. Serasa di hotel tua di Bali, kata istri.
Ya sudah, terkadang kita harus memaklumi keadaan. Bisnis hospitality itu bukan perkara yang mudah dimengerti untuk bisa bertahan lama. Apalagi jika hotel jauh dari mana-mana. Ongkos kerja per harinya akan sangat berat jika hotel tersebut hanya ramai di akhir pekan dan hari-hari libur.
Hotel Novotel Bogor ini bagi saya dari dulu sangat kekeluargaan sekali suasananya. Memang cocok untuk leyeh-leyeh sepanjang hari di semua sudut hotel. Taman-tamannya yang luas, cafe nya yang nyaman, udaranya yang asri. Namun sayang, hal tersebut tidak dibarengi oleh sikap hangat kekeluargaan sebagian staf hotel yang kala itu bertugas (terutama yang di tempatkan di bagian depan). Mereka tampak selalu tertunduk, bukan sebagai tanda hormat kepada tamu, tapi asik tertunduk ngotak-ngatik telepon genggamnya. Mungkin saya kolot, tidak senang dengan kelakuan manusia modern seperti itu.
Lagi-lagi ini saya harus memakluminya. Maklum, para staf hotel juga harus terlihat tidak ketinggalan zaman.
Lagi-lagi ini saya harus memakluminya. Maklum, para staf hotel juga harus terlihat tidak ketinggalan zaman.
SELAIN SUDAH PASTI KOLAM RENANG-NYA yang sangat cukup untuk anak saya bermain, ada satu hal yang menarik untuk saya kala itu: toiletry! Kurang penting ya. Tapi kali ini jadi penting bagi saya. Pernah terpikirkankan sebelumnya tidak, ketika kita menginap di sebuah kamar hotel, kita jarang sekali (bahkan hampir tidak pernah) menyentuh peralatan mandi yang di sediakan.
Hal itu selalu saya alami, karena bukan rahasia umum lagi kualitas dari berbagai macam toiletry yang tersedia di hotel sudah biasa seadanya. Kala itu saya jeli melihat, ada tempelan informasi di packaging toiletry Novotel Bogor. Tertulis seperti ini: "LEBIH BERSAHABAT BAGI ANDA DAN BAGI BUMI Produk-produk ini memiliki eco-label dan telah memperoleh sertifikat dari lembaga Independen."
Selain pemberitahuan kecil tersebut, yang menarik untuk saya, toiletry mereka di pasangi logo Novotel yang berbeda. Lha, Novotel ganti logo? Sejak kapan? Rasanya logo yang terlihat modern tersebut menjadi tidak cocok dengan keadaan Novotel Bogor. (N) Seperti itulah bentukan simple logo yang tampak asing, namun saya suka.
Karena tampilannya toiletry yang lumayan segar, membuat saya ingin mencoba untuk memakai semua produk yang di sediakan. Ternyata, eh, ternyata, hasilnya di luar dugaan. Sikat giginya terasa lembut, tidak ngasal. Dipadu dengan pasta gigi beraroma mint, segar. Sabun cuci tangannya pun enak sekali ketika digosok dengan sedikit air di ke dua telapak tangan yang basah.
"Cobain scrub-nya pap!" istri tiba-tiba nyeletuk ketika dia tanpa saya sadari memperhatikan tingkah polah saya melihat ini-itu. "Why not, mam," reflek saya mebalas sarannya. Sekali-kali mumpung punya banyak waktu dan tersedia gratis produknya, boleh lah bapak-bapak mencoba scrubing badan.
Alamak, harum kali ini scrub. Ada tekstur yang menempel di kulit. Enak, membuat kulit badan segar setelah dalam beberapa menit istri saya membantu mengoleskan scrub ke seluruh badan dan saya bilas dengan air dingin. Lalu badan di bilas lagi dengan shower gel. Sangat segar. Serasa sedang mandi di tempat spa.
Ini menjadi pengalaman pertama saya menggunakan toiletry dengan maksimal. Tepuk tangan untuk Novotel Bogor Golf Resort & Convention Centre. Meskipun saya tidak pernah mempunyai ekspektasi lebih dari hotel ini, ternyata usaha-usaha yang mereka lakukan ada juga yang membuat perasaan kami senang. Alhasil selama menginap disana untuk pertama kalinya juga saya dan istri menghabiskan dengan ludes toiletry yang ada. Inilah kenyamanan alami tanpa perantara manusia. — (P)
···
Tidak ada komentar:
Posting Komentar