PERINGATAN! Jangan mencoba minuman ini dengan langkah yang saya ceritakan, belum teruji kebenarannya :)
"Kamu tahu 'ngga, Horchata itu minuman dari Meksiko..."
""Oya?! Hahaha... Aku hanya ambil dari judul lagu, dan suka dengan kata itu, enak dilihat dan diucapkan," saya menerangkan alasannya.
"Kamu bikin gih."
"Ha?! Aku? Hmmm, coba aku tanya ke mbah Google."
Wuzzz! Saya ketik "horchata". Waiyah! Ternyata benar horchata adalah minuman tradisional khas Meksiko, hahaha.
Itulah penggalan percakapan yang mengantarkan saya dengan minuman horchata. Seseorang di ujung sana merespon pengalaman saya dalam membuat panna cotta, dimana makanan manis tersebut saya namai horchata yang ternyata nama sebuah minuman! Hahaha. Jujur, saya tidak pernah tahu minuman itu, benar-benar saya ambil dari judul lagu band Vampire Weekend. Nama minumannya saja baru tahu, apalagi rasanya, mana saya tahu. Tetapi saya tetap terima "tantangan" untuk membuatnya. Hmmm, kalau yang "menantang" itu seorang wanita memang sulit untuk ditolak :)
Lagi-lagi saya bertanya ke mbah Google akan resep dari minuman ini. Wuzzz! Yeah, ternyata tampak mudah, bahan-bahannya pun sangat sederhana. Jadilah kemarin saya membuat Horchata.
Katanya Horchata
Saya menemukan banyak resep horchata di Google, cukup beraneka-ragam versi bahan dan caranya. Maka saya mencoba menentukan sendiri dengan menggabungkan berbagai macam cara yang ada dan mengganti beberapa bahan sesuai yang saya punya, hehehe, sifat sok tahu saya keluar. Ya sudahlah, tak apa kan, lagian ini hanya saya saja yang akan minum. Kalaupun salah, ya tak masalah :)
Beras
Kacang mede (di Google banyak yang memakai kacang almond, tetapi kemarin saya tidak punya)
Kayu manis batangan
Gula pasir
Lalu saya masukan beras, kacang, dan kayu manis beserta air mineral ke dalam blender, kemudian mencampurnya sampai benar-benar hancur. Sebenarnya saya ragu dengan langkah pertama ini. Apakah memang benar harus di-blender langsung? Atau beras, kacang, dan kayu manis hanya direndam saja sebelum didiamkan selama semalam. Ya, campuran bahan-bahan horchata, konon, harus di-diamkan selama semalam, mungkin ini untuk proses "mengeluarkan" rasa.
Lalu saya masukan beras, kacang, dan kayu manis beserta air mineral ke dalam blender, kemudian mencampurnya sampai benar-benar hancur. Sebenarnya saya ragu dengan langkah pertama ini. Apakah memang benar harus di-blender langsung? Atau beras, kacang, dan kayu manis hanya direndam saja sebelum didiamkan selama semalam. Ya, campuran bahan-bahan horchata, konon, harus di-diamkan selama semalam, mungkin ini untuk proses "mengeluarkan" rasa.
Keraguan ini membuat saya berpikiran untuk melakukan alternatif lain. Maka saya mencoba merendam beras, kacang, dan kayu manis dengan air panas tanpa harus dihacurkan dahulu, lalu saya tutup rapat-rapat.
Jadinya saya mempunyai dua cara untuk "menemukan" minuman horchata, hehehe. Pertama; beras, kacang, dan kayu manis di-blender. Kedua; langsung merendam ketiga bahan tersebut dengan air panas. Setelah itu, keduanya saya diamkan dengan menyimpannya di wadah tertutup. Yang di-blender tetap di tempatnya, yang bahan-bahan direndam, saya tutup pakai piring, hehehe...
Selesai menutup kedua cara tadi, saya mencoba bertanya-tanya lagi dengan mbah Google. Duh, saya benar-benar ragu dengan pembuatan minuman ini. Saya berpikir juga, bukannya air beras itu bisa jadi mengandung alkohol ya? Kok saya melihatnya proses ini seperti pregmentasi. Hahaha, serius, saya ragu.
Tuh kan ada lagi resep yang mengatakan pakai kulit jeruk nipis. Ketinggalan dong itu bahan, tadi. Ya sudah saya coba ikuti saja "kemauannya", meskipun secara logika saya tidak tahu maksudnya apa.
Setelah kemarin membuat langkah-langkah di atas, tadi siang saya lanjutkan pembuatan horchata ini. Saya periksa hasil mendiamkan kedua campuran semalam.
Dari kedua cara yang saya tempuh, ternyata bahan-bahan yang di-blender cukup meyakinkan saya, bahwa inilah cara yang "benar". Ke-sok-tahuan saya benar-benar memuncak tadi siang, hahaha... Duh!
Campuran yang semalam ternyata menjadi sangat mengental, lalu saya tambahkan air mineral satu gelas penuh, tambahkan gula, dan mem-blender-nya lagi selama kurang lebih tiga menit sampai campuran benar-benar encer. Konon, langkah selanjutnya adalah menyaring campuran tersebut. Setelah itu, ya, masukan ke dalam gelas yang penuh es.
Jadilah minuman ini yang katanya horchata. Mau tau rasanya?
Tidak enak! Hahaha...
Wueks!
Asem! Sedikit berbau alkohol dan bau apek! Hahaha. Sepet pas diminum! Bwahaha... Minuman apaan sih ini?! Kalau memang benar rasanya seperti itu, maka dengan tegas saya katakan tidak suka. Tetapi, ya jangan-jangan saya yang salahhh... Ahhh, bingung saya, hahaha.
Sampai sekarang perut saya sedang tidak menentu, hahaha. Seakan-akan saya telah meminum sebuh cairan yang salah! "Beracun". Apakah benar saya keracunan?! Hahaha. Dari tadi saya makan apel terus. Sudah tiga apel saya makan dan satu kotak besar susu putih. Duh, konyol sekali. Mudah-mudahan tidak apa-apa perut ini.
Lalu saya tanyakan ke seseorang di kota sana yang pernah mencoba minum horchata. Apa yang dia ceritakan sepertinya beda dengan apa yang saya rasakan. Hahaha. Gatot! Gagal total! Hahaha.
Bagi saya ini sebuah pe-er yang harus saya tuntaskan. Kegagalan tadi malah membuat saya semakin penasaran dengan rasa sesungguhnya harchota. Adakah yang tahu dimana saya bisa meminum harchota yang "benar"? Saya akan coba mencarinya di rumah makan Amigos dan Chili's, Jakarta.
Serius, saya penasaran!
hai ujang...
BalasHapusmari yuk kita buat Horchata lagi, memang rasa aslinya agak apek dan agak lucu. tapi lucu dalam arti yang baik kok. Horchata yang pernah saya cicip sih Horchata Valenciana, rasanya beti kok alias beda tipis. jadi mari menantang diri sendiri utk resep yang satu ini..