12/08/17

Mengungkep, Bukan Mengumpat




“Beli satu ekor ayam pejantan hidup ukuran besar, minta potong menjadi delapan bagian. Ambil bagian dalamnya juga, pap. Ati, usus, ampela. Jangan lupa cekernya diminta. Atau beli lebih banyak cekernya deh. Ragasastra doyan soalnya. Sampai rumah, bersihkan. Lumuri dengan perasan air lemon supaya tidak amis. Diamkan selama lima belas menit, cuci kembali.”

"Trus haluskan lima siung bawang merah, lima siung bawang putih, kemiri, tiga ruas lengkuas, satu ruas kunyit, ketumbar. Lengkuasnya yang banyak, ya, di bumbu halusnya. Nanti sewaktu digoreng bisa jadi pengganti serundeng kelapa.”

“Di wajan, siapkan ayam, lumuri dengan bumbu halus. Masukkan segelas air, satu bungkus santan kemasan, daun salam tiga lembar. Satu batang sereh yang sudah digeprek, daun jeruk, garam secukupnya. Pakai api kecil, biarkan bumbu menyerap ayam. Diamkan hingga airnya benar-benar menyusut dan menyisakan ayam ungkep matang dengan sisa bumbu kuning yang kental.”
`

Ada kalanya kita, sendiri, seorang diri, menjalani keseharian dalam kehidupan tanpa teman. Teman hidup. Tanpa ditemani siapa-siapa. Kondisinya beragam. Sudah punya tempat tinggal sendiri namun belum beristri. Atau hidup jadi seorang diri, karena jauh dari kantor, agar hemat di ongkos, terpaksa indekos. Atau, beberapa hari harus hidup sendiri karena ditinggal istri keluar negeri.

PROBLEMATIKANYA PUN BERAGAM. Kesendirian terkadang membawa iba dari padangan sebagian orang. Mereka menganggap kesendirian itu sebuah kenyatan yang harus ditelan. Abaikan saja. Mereka tidak merasakannya. Mereka tidak akan paham karena tidak mengalaminya. Bagi saya, kesendirian membuat kita bisa mengungkep pelajaran-pelajaran kehidupan. Semua kejadian, pikiran-pikiran kebaikan, akan menyerap ke dalam jiwa. Kesendirian, menciptakan pribadi tangguh, menstimulasi karakter manusia tumbuh prima. Menghasilkan kepribadian yang matang. Setengah matang setidaknya. Saya meyakini ini. 

Sehari-hari mengumpat ke diri sendiri mengenai keadaan yang dialami, sepertinya harus mulai dikurangi. Menguasi situasi, mencoba suasananya diciptakan enak. Redakan perasaan dengan santai bepikiran di setiap kesempatan. Nikmati keadaan. Dan wajib bertahan dalam kesendirian.

... kesendirian membuat kita bisa mengungkep pelajaran-pelajaran kehidupan. Semua kejadian, pikiran-pikiran kebaikan, akan menyerap ke dalam ...
Yang tidak harus kita tahan saat hidup sendirian adalah urusan asupan. Makan. Jangan sampai kesendirian membuat kita kelaparan. Layanan pesan-antar hampir selalu ada dari setiap rumah makan. Ada juga layanan dari Gojek yang lebih menguntungkan untuk berbagai kalangan. Selain birokasinya tidak seribet delivery-an restoran, keuntungan memakai layanan online ini bisa menjangkau kenikmatan santapan dari warung-warung makan kecil yang kadang tidak familiar. Namun, apa iya selamanya kita harus mengandalkan makanan dari luar atau makan di luar terus saat kita sedang hidup sendirian. Apa tidak lebih baik kita menahan diri, save money live better. Saking simplenya pesanan layan antar online, terkadang jadi mudah pula kita tergoda untuk klik ini klik itu. Resiko anggaran makan jadinya sama saja seperti kita hidup bersama teman.


Mendapati kebingungan, resep istri saya bisa menjadi sebuah petunjuk. Mengungkep ayam untuk yang sedang berkehidupan seorang diri, bisa menjadi sebuah pilihan lain dari makanan pesanan. Tidak rumit meramu bumbunya. Mengungkep ayam bisa dijadikan hidangan cepat, karena  teknik memasak ini menghasilkan makanan yang matang. Ungkep merupakan jenis teknik yang membuat bumbu menyerap ke dalam bahan baku. Dengan selama memasaknya mengunakan api kecil dan sedang.

KEGUNAAN MENGUNGKEP AYAM kurang lebih seperti frozen food dari toko: makanan cepat saji. Berfungsi sebagai persediaan cadangan makanan. Harus sadar, umur sudah menua, saatnya mengurangi produk kemasan pabrikan. Tak perlu-lah dijelaskan kenapa alasannya. Bagi yang muda, masih lajang-pun bukannya lebih baik pelihara badan kita sedini mungkin dengan menjaga pola makan. Repot kalau sampai sakit. Siapa yang ngurus.

Bagi yang sudah berumah tangga seperti saya, membuat ungkep ayam—atau apapun pilihan dagingnya—menjadi pilihan tepat, juga hemat. Beli seekor ayam pejantan sekitar tiga puluh ribuaan. Tergantung besar kecilnya ayam. Bumbu ungkep, palingan habis lima belas ribuan. Total, tiga puluh lima ribuan untuk persediaan beberapa hari teman makan. Mengungkep ayam bisa jadi jawaban kala muncul pertanyaan “Masak apa ya hari ini,”. Ungkepan ayam hanya perlu disimpan di kulkas. Kapanpun mau, goreng saja. Pakai minyak kelapa gorengnya. Bukan kelapa sawit, baiknya.

Jika sajamenahunmengungkep kehidupan terasa berat perjalannya, mengungkep ayam, mungkin, akan lebih mudah untuk dikerjakan.  (P)


· · ·