21/06/11

Tidak Saya Tanyakan Pada Rumput yang Bergoyang



Sangatlah murah harga suatu hal bilamana kita membelinya langsung ke mata rantai pertama. Begitupun dengan rumput laut yang baru saya beli. Sepuluh ribu rupiah saja uang yang saya keluarkan untuk satu kantung kresek besar dengan berat satu kilogram. Tepat di hari yang sangat panas saya membelinya. Itu merupakan waktu yang baik untuk panen rumput laut dengan umur yang cukup. Suhu yang panas juga dibutuhkan untuk proses pengeringan dengan memakan waktu 1-2 hari. Proses pengeringan ini sekaligus membersihkannya dari kotoran pasir dan batu-batu kecil karang. "Cukup direbus saja, sudah bisa dimakan," begitu jawaban si petani ketika saya menanyakan cara mengolahnya menjadi santapan minuman.


Dengan bekal sedikit pemikiran, saya merebus rumput laut kering. Tunggu-ditunggu, rebusan saya itu tidak memberikan sinyal kepastiaan sudah layak makan atau belum. Lima belas menit berlalu. Air rebusan semakin berbuih. Tiga puluh menit lebih saya lewati. Air mulai mengental, dan memaksa untuk keluar dari panci rebusan. Saya coba pegang si rumput laut, sudah mulai kenyal. Saya gigit, asin! Hehehe. Laut sekali rasanya. Hmmm, saat itu saya berpikiran untuk mencoba menghilangkan rasa yang sangat asin itu. Maka saya ganti air rebusan dengan yang baru. Sekitar dua puluh menit-an lagi saya melanjutkan proses perebusan. Rasanya cukup. Mungkin, itu juga mungkin, hehehe.

Lalu saya angkat, tiriskan. Woa, ternyata rumput laut yang saya rebus menciut, tidak sebanyak waktu pertama saya memasukannya. Baiklah, saya mulai tersadar. Rupanya rumput laut bisa menjadi hancur apabila direbus lama dengan air mendidih. Hmmm, apa mungkin ini bisa menjadi agar-agar, ya? Hmmm.

Lalu saya membasuhi rebusan rumput laut dengan air dingin. Rupanya itu dapat "mengencangkan" rebusan rumput laut yang awalnya melempem. Tidak ada pemikiran lain selanjutnya selain saya mengambil sirup Monin idola bercita rasa mint. Saya masukan bersamaan juga ke dalam sebuah gelas; potongan kecil cingcau hitam, es batu, sedikit madu, sekaligus rumput laut tadi. Tanpa air mineral, saya kocok semuanya, lalu saya minum. Segar.

Semudah itu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar